Secaraumum. kelebihan media VCR sama dengan kelebihan yang dimiliki oleh media televisi terbuka. Selain itu, media VCR ini memiliki kelebihan lainnya yaitu programnya dapat diulang ulang. Akan tetapi kelemahannya adalah jangkauan nya terbatas. Media Pembelajaran Multi Media. Pengertian multi media sering dikacaukan dengan pengertian multi image. Denganteknologi digital Anda juga dibuat lebih hemat karena tidak perlu lagi menghamburkan uang dalam membeli alat tulis ataupun buku karena semuanya tersedia dalam media elektronik yang lebih praktis. 3. Pembelajaran dan pengenalan dunia digital. Dengan adanya E-learning, pelajar mau tidak mau harus mencoba dan beradaptasi dengan teknologi Pengertian Jenis, Kelebihan dan Kekurangan Iklan televisi sebagai salah satu iklan elektronik ditampilkan melalui kombinasi media audio dan media visual. Pada saat ini, banyak perusahaan televisi swasta yang menyajikan berbagai tanyangan baik itu tanyangan yang mengandung hiburan atau pendidikan. Mediamerupakan alat yang digunakan sebagai perantara dalam menyampai dan sebagai penghantar maklumat.S elain itu media elektronik ini digunakan sebagai bahan bantu mengajar, Menurut tiga orang tokoh yang terkemuka iaitu Heinich, Melenda dan Russel (1981), media ini ialah digunakan sebagai penyampai atau pembawa maklumat , antaranya ialah . Kelebihan dan Kekurangan Media Elektronik TelevisiKelebihan Dapat dinikmati oleh siapa saja. Dapat menjangkau daerah yang luas. Waktu siarannya sudah tertentu. Memiliki daya penyampaian dan pengaruh yang kuat karena dapat memberikan kombinasi antara suara dengan gambar yang bergerak . Memudahkan para audiensnya untuk memahami yang diiklankan. Tidak memerlukan keahlian dan kemampuan membacaseperti pada media cetak. Dengan gambar-gambar, semua orang sudah cukup mengerti Media Televisi Biaya relatif tinggi. Hanya dapat dinikmati sebentar pesan berlalu sangat cepat. Khalayak yang selektif tidak setajam media lainnya kemungkinan menjangkau segmen tidak tepat karena pemborosan geografis. Kesulitan teknis. Tidak semua tempatdapat dicapai gelombang penyiaran televise. Tidak semua orang memiliki pesawat televisi melihat harganya yang relatif Biayanya relatif rendah dalam artian hardware-nya serta dalam produksi siarannya Dapat diterima oleh siapa saja. Dapat menjangkau daerah yang cukup luas. Bersifat Auditif Lebih leluasa dalam penyampaian pesan-pesannya tanpa banyak varian-variannya. Menimbulkan audio imaginatif. Efek yang ditimbulkan lebih dahsyat dari pada efek visual. Daya tembus yang besar tidak mengenal rintangan. Radio yang menggunakan gelombang SW, MW, mempunyai kemampuan penetrasi area yang luas sehingga pesan yang disampaikan dapat mengatasi jarak, ruang dan waktu. Merupakan sarana yang cepat dalam menyebarluaskan informasi . Radio dapat diterima dan didengar di areal tanpa listrik atau tidak selalu membutuhkan daya listrik. Praktis portable dapat di bawa kemana-mana dan audience selectivity. Mengatasi buta huruf artinya para pendengar radio tidak dituntut untuk bisa Waktunya terbatas. Tidak mengemukakan gambar. Pendengar sering kurang mendengarkan secara penuh karena diselingi melakukan pekerjaan lain. Noise Faktor khusus gelombang MW dan SW Sulit untuk menyampaikan pesan-pesan yang kompleks Alternatif audiance dalam pemilihan stasiun lebih banyak persaingan yang ketat Sekilas dengar atau bersifat auditif saja sedangkan televii lebih lengkap. Tidak dapat di gunakan untuk menyampaikan acara yang abstrak dan komples rumit KELEBIHAN dan KEKURANGAN MEDIA ELEKTRONIKMedia adalah salah satu alat yang bisa menghubungkan kami dengan Negara lain, dan bahkan seluruh Negara yang ada di dunia ini, dan yang paling mengejutkan adalah bisa menghubungkan kami dengan dunia luar. Sedangkan yang dimaksud dengan elektronik adalah sebuahilmu yang mendalami mengenai ilmu alat lisrtik yang dioperasikan dengan tutorial mengontrol ajaran electron alias ppostingan bermuatan lisrik lainnya. Media elektronik seakan telah menjadi keperluan pokok manusia di dunia ini. Dimana-mana media elektronik mudah untuk didapatkan, sebab terdapat dan terdapat di elektronik bisa dikatakan sebagai sumber info yang mutlak bagi kami dan bahkan bagi seluruh orang yang ada di dunia ini. Dengan adanya media elektronik tersebut, kami bisa mengenal info yang terjadi di sekeliling kami dan bahkan kami bisa mengenal info yang terjadi di seluruh komunikasi yang terdapat di dunia ini bisa digolongkan menjadi 2 golongan, yaituMedia elektronik., semacam dan tetap tak sedikit lagi….Media cetak, semacam dan tetap bayak elektronik yang kami kenal itu masing-masing memiliki kelebihan dan kekuragan masing-maisng. Tapi, entah dikalangan kami ini tak jarang tak menyadari faktor itu. Yang kami tau selagi ini, media elektronik memiliki kegunaaan yang sangat bertguna tanpa mengenal dan mencari ketidak lebihan alat elektronik tersebut. Mesikipun ada di antara kami yang menyadari faktor itu, tapi kami tak jarang lupa sebab terlena olek kegunaaan yang disediakan oeh medi elektronik itu. Dan tanpa kami ketahui pula bahwa akibat yang dihasilkan bisa media yang proses bekerjanya berdasar pada prinsip elektronik dan elektromagnetis. Media elektronik memberi tau berita alias info dengan tutorial memperdengarkan suara dan menunjukan gambar, dan dengan menampilkan proses terjadinya sebuahmomen, semacam pada adalah sebuah alat penangkap siaran pula dengan hanya memperdengarkan suara tanpa menampilkan gambar, semacam pada adalah alat untuk memberi tau peryataan umum informasi yanmg auditif melewati ge;limbang elektromagnetis / gelombang listips frekuensi tinggi dan bekerja atas dasar prinsip getaran yang disediakan oleh internet hanya menampilkan berita apabila seseorang membuk sitis tertentu. Tapi, dalam pencarian tersebuk, kami bisa memperoleh info yang lengkap disertai dengan gambar, tapi tak bisa memberi tau info lewat suara semacam pada televise dan adalah hubungan antara computer dengan beberapa jenis yang membentuk system jaringan yang mencangkup seluruh dunia dengan melewati jalur telekomunikasi semacam telepon, radio link, dan media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual yang dihasilkan dari proses percetakan, bahan baku dasarnya maupun sarana penuampaian pesannya memakai kertas. Media cetak memakai dokumen atas segala faktor mengenai rekaman momen yang diubah dalam kata-kata, gambar, dan cetak dalam penyampaian beritanya hanya memakai suara yang tak jarang pula disertai dengan gambar dan petunjuk terjadimya sebuahmusibah, semacam halnya pada Surat beritaAdalah barang cetakan yang berisi berita, informasi, dan pendidikan yang terbit dengan cara kontinyu yang biasanya harian yang dicetak, tapi, tak kumpulan berita, postingan, cerita, dan iklan yang dicetak dalam lembaran kertas dan dijilid dalan bentuk buku, dan diterbitkan dengan cara berkalam, sperti seminggu sekali, dua minggu sekali, dan bahkan sebulan dan yang media cetak yang berisi informasi, berita, dan iklan dengan jangkauan luas yang diterbitkan dalam jangka waktu dan KEKURANGANA. Kelebihan media elektonik, yaitu sisi waktu, media elektronik termasuk cepat dalam menyebarkan berita elektronik memiliki audio visual yang mempermudah para audiensnya untuk memahami berita, terutama pada media elektronik elektronik menjangkau masyarakat dengan cara memberi tau berita dengan cara langsung dari tempat menampilkan proses terjadinya dinikmati oleh semau orang, baik itu yang mengalami keterakhir-akhir ketidak lebihan media elektronik, yaitu penyediaan berita pada media elektronik tak bisa mengulang apa yang telah kelebihan media cetak, yaitu dibaca berkali-kali dengan tutorial membikin orang yang berfikir lebih spesifik mengenai isi disimpan alias dicollect isi lebih murah maupun dalam sanggup membahas hal-hal yang bersifat rumit alias ketidak lebihan media cetak, yaitu sisi waktu media cetak lambat dalam memberbagi informasi. Sebab media cetak tak bisa menyebarkan langsung berita yang terjadi pada masyarakat dan wajib menantikan turun cetak hanya bisa berupa cetak haya bisa memberbagi visual berupa gambar yang mewakili keseluruhan isi produksi yang lumayan mahal sebab media cetak wajib mencetak dan mengireimkannya sebelum bisa dinikmati masyarakat Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dunia kini sedang mengalami digitalisasi di berbagai bidang, termasuk media. Berbicara mengenai media tentunya tidak akan lepas dari perkembangan teknologi. Sadar atau tidak, berbagai media analog seperti televisi, radio, dan koran kini mulai tergantikan. Survei yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik pada 2018 menunjukkan hanya 13,31% dari masyarakat yang masih mendengarkan radio dan 14,92% yang membaca surat kabar. Hal tersebut tentunya membawa perubahan dan mempengaruhi gaya hidup masyarakat. Sumber THINKSTOCKSPHOTO/MYELLA Sebelum hadirnya internet dan media digital, kita sering berkumpul bersama kerabat untuk menonton acara TV kesukaan, membaca koran atau mendengarkan radio bersama untuk mendapatkan informasi. Saat ini, setiap orang telah sibuk dengan gadget mereka jika kita telaah lagi, kehadiran media digital belum sepenuhnya menggantikan media analog loh! Masih banyak kelompok masyarakat yang tetap menggunakan media analog. Industri penyiaran pun masih dikuasai oleh media-media analog tidak dapat disamakan dengan media digital. Kedua media tersebut memiliki kekhasannya masing-masing dan menentukan target pasarnya sendiri. Mari simak apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan media digital dan media analog yang membuat keduanya masih eksis hingga saat Digital VS Media AnalogUntuk memahami kelebihan dan kekurangan dari media digital dan media analog, yuk pahami apa sebenarnya yang dimaksud dengan media digital dan media Caroll dalam bukunya yang berjudul Writing For Digital Media memaparkan bahwa media analog merupakan media yang hadir sebelum kemunculan internet. Media analog juga dikenal sebagai media massa yang memiliki bentuk fisik seperti radio, koran, majalah, tape, dll. 1 2 3 Lihat Ruang Kelas Selengkapnya Kemajuan teknologi internet berdampak besar bagi kehidupan pendidikan. Internet merupakan pendorong kemajuan pendidikan dikarenakan dengan internet kita dapat melakukan komunikasi yang lebih luas dari apa yang sebelumnya. Istilah e-Learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi e-Learning dari berbagai sudut pandang. Perubahan dari konsep pembelajaran tatap muka menuju konsep e-learning juga menuntut mahasiswa untuk mengatasi berbagai kendala yang muncul karena konsep elearning, yang merupakan konsep baru dengan nilai-nilai baru di dalamnya, harus mereka adopsi. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free TEMPLATE TUGAS UTS MATAKULIAH BELAJAR DAN PEMBELAJARAN KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN E LEARNING OLEH NAMA NI PUTU DIAH PEBRIYANTI NIM 1911011007 KELAS BK – A / SEMESTER 2 JURUSAN ILMU PENDIDIKAN PSIKOLOGI dan BIMBINGAN PRODI BIMBINGAN KONSELING UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA, INDONESIA 2019/2020 ABSTRAK Penerapan konsep e-learning di Indonesia, sesungguhnya didasarkan pada beberapa alasan, yang salah satunya mirip dengan yang dikemukakan oleh Garrison dan Anderson 2000 yang menyatakan bahwa bermunculannya berbagai lembaga pendidikan maya sekarang ini lebih didorong oleh adanya upaya memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh kesempatan belajar yang diinginkan. A. PENDAHULUAN Kemajuan teknologi internet berdampak besar bagi kehidupan pendidikan. Internet merupakan pendorong kemajuan pendidikan dikarenakan dengan internet kita dapat melakukan komunikasi yang lebih luas dari apa yang sebelumnya. Istilah e-Learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi e-Learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley [Hartley, 2001] yang menyatakan e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. dalam Glossary of e-Learning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer standalone Hasibuan & Hasibuan, 2006. Di Indonesia, paradigma baru konsep pembelajaran di perguruan tinggi seolah masih dianggap sebagai alien atau mahluk asing dari angkasa luar. Konsep belajar mengajar masih memiliki makna sebagai sebuah interaksi antara dosen dengan mahasiswa melalui sebuah pertemuan yang terjadi secara kasat mata di dalam kelas. Di Indonesia, tidaklah sulit mencari referensi dan hasil penelitian yang memperlihatkan bagaimana sebenarnya metode mengajar di kelas. Sebaliknya, sulit sekali menemukan referensi dan hasil penelitian mengenai konsep pembelajaran yang dilakukan dalam konteks virtual atau di dalam kelas maya. Sebagian besar dari buku-buku rujukan mengenai konsep pembelajaran di Indonesia membicarakan mengenai bagaimana mengajar secara efektif di dalam kelas nyata, misalnya mengenai bagaimana cara berinteraksi dengan mahasiswa, atau bagaimana memotivasi mahasiswa dalam belajar. Kelas maya, secara substansial, seharusnya memang tidak berbeda dengan kelas nyata. Dosen berencana membangun kelas maya dan menggunakan semua teknologi yang cocok bagi mahasiswa course yang diampu. Dosen seharusnya menciptakan lingkungan belajar efektif sesuai dengan pa yang telah direncanakan sebelumnya. Cepatnya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi Information and Communication Technology/ICT memungkinkan adanya penggunaan media elektronik seperti komputer dalam menyebarkan informasi. Di dalam bidang pendidikan, perkembangan ICT ini memicu berkembangnya e-Learning. E-Learning atau electronic learning adalah sebuah konsep dalam proses pembelajaran dengan menggunakan ICT, khususnya menggunakan media yang berbasis Internet. Penerapan konsep e-learning di Indonesia, sesungguhnya didasarkan pada beberapa alasan, yang salah satunya mirip dengan yang dikemukakan oleh Garrison dan Anderson 2000 yang menyatakan bahwa bermunculannya berbagai lembaga pendidikan maya sekarang ini lebih didorong oleh adanya upaya memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh kesempatan belajar yang diinginkan Darmayanti, Setiani, & Oetojo, 2007. Penerapan konsep e-learning di Indonesia, sesungguhnya didasarkan pada beberapa alasan, yang salah satunya mirip dengan yang dikemukakan oleh Garrison dan Anderson 2000 yang menyatakan bahwa bermunculannya berbagai lembaga pendidikan maya sekarang ini lebih didorong oleh adanya upaya memenuhi kebutuhan masyarakat dalam memperoleh kesempatan belajar yang diinginkan. E-learning sangat dibutuhkan dalam kegiatan pembelajaran saat ini karena menyediakan lebih banyak informasi daripada belajar secara manual lewat buku atau pembelajaran formal melalui lembaga pendidikan. E-learning juga menyediakan informasi yang sangat luas dengan waktu yang sangat singkat sehingga bisa dibilang keefektifan e learning lebih besar. Si pencari informasi juga lebih bebas untuk mencari informasi yang diinginkan daripada menelan semua yang disediakan oleh lembaga pendidikan yang sudah memiliki patokan-patokan khusus. Karena itu, sekarang banyak sekali lembaga pendidikan yang juga menyarankan para pesertanya untuk juga mendalami e learning untuk membantu perkembangan pengetahuan mereka Siahaan, 2018. B. PEMBAHASAN Pengertian E – Learning Secara sederhana e - learning dapat dipahami sebagai suatu proses pembelajaran yang memanfaatkan teknologi informasi berupa komputer / laptop yang dilengkapi dengan sarana telekomunikasi internet dan multimedia grafis, audio, dan video sebagai media utama dalam penyampaian materi dan interaksi antar pegajar guru/dosen dan pembelajar siswa/mahasiswa. Pembelajaran e – learning telah dimulai pada tahun 1970-an. . Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley [Hartley, 2001] yang menyatakan e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain. dalam Glossary of e-Learning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer stand alone. Secara khusus menurut Clark & Mayer e – learning mempunyai ciri – ciri yaitu a. Memiliki konten yang relevan dengan tujuan pembelajaran b. Menggunakan metode instruksional, misalnya penyajian contoh dan latihan c. Membangun pemahaman dan kemampuan yang terkait dengan tujuan pembelajaran baik secara perorangan atau kelompok d. Menggunakan elemen – elemen seperti kata-kata dan gambar untuk menyampaikan materi pembelajaran E – learning tidak hanya terbatas pada proses embeajaran yang sifatnya statis, stand alone, dan satu arah, tetapi telah meluas menjadi proses pembelajaran yang sifatnya dinamis, collaborative dan multimedia. Tujuan dan Manfaat E – Learning Tujuan penggunaan e – learning sebagai system pembelajaran yaitu a. Menigkatkan kualitas belajar pembelajar b. Mengubah budaya mengajar pengajar c. Mengubah belajar pembelajar yang pasif kepada budaya belajar yang aktif, sehingga terbentuk independent learning d. Memperluas basis dan kesempatan belajar oleh masyarakat e. Mengembangkan dan memperluas produk dan layanan baru Manfaat dan dampak yang diperoleh dalam pembelajaran melalui e – learning yaitu a. Perubahan budaya belajar dan peningkatan mutu pembelajaran peserta didik dan pengajar b. Perubahan pertemuan pembelajaran yang tidak terfokus pada pertemuan tatap muka dikelas dan pertemuan tidak dibatasi oleh ruang dan waktu melalui fasilitas e – learning c. Tersedianya materi pembelajaran di media elektronik melalui website e – learning yang mudah diakses dan dikembangkan oleh peserta didik dan mungkin juga masyarakat d. Pengayaan materi pembelajaran sesuai dengan kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi Menciptakan competitive positioning dan meningkatkan brand image e. Meningkatkan kualitas pembelajaran dan kepuasan peserta didik serta kualitas pelayanan f. Interaktivitas pembelajar meningkat karena tidak ada batasan waktu untuk belajar Karakteristik E-Learning E-Leraning memiliki karakteristik yang berbeda dengan pembelajaran konvensional, karakteristik tersebut sebagai berikut a. Interactivity Interaktivitas; tersedianya jalur komunikasi yang lebih banyak, baik secara langsung Synchronous, seperti chatting atau messenger atau tidak langsung Asynchronous, seperti forum, maillinglist atau buku tamu. b. Indepedency Kemadirian; fleksibilitas dalam aspek penyediaan waktu, tempat, pengajar dan bahan ajar. Hal ini menyebabkan pembelajaran menjadi lebih terpusat kepada siswa. c. Accesbillity Aksesibilitas sumber-sumber belajar menajadi lebih mudah diakses melalui pendistribusian di jaringan internet dengan akses yang lebih luas dari pada pendistribusian sumber belajar pada pembelajaran konvensional. d. Enrichment Pengayaan; kegiatan pembelajaran, presentasi materi kuliah dan materi pelatihan sebagai pengayaan, memungkinkan penggunaan perangkat teknologi informasi seperti video streaming, simulasi dan animasi. Keunggulan E- Learning 1. Tersedianya fasilitas e-moderating dimana pendidik dan peserta didik dapat berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet secara regular atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu dilakukan dengan tanpa dibatasi oleh jarak, tempat dan waktu. 2. Pendidik dan peserta didik dapat menggunakan bahan ajar atau petunjuk belajar yang terstuktur dan terjadwal melalui internet, sehingga keduanya bisa saling menilai sampai berapa jauh bahan ajar yang dipelajari. 3. Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan pelajaran setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di komputer. 4. Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah Cahyono, Kelemahan E – Learning 1. Mahasiswa yang tidak yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal 2. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet 3. Kurangnya personil dalam hal penguasaan bahasa pemograman computer 4. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek social dan sebaliknya mendorong adanya aspek bisnis/komersial Siahaan, 2018. Materi Yang Sesuai Dengan Media E-Learning Terkait dengan implementasi pembelajaran melalui e-learning bahwa tidak semua materi perkuliahan dapat atau harus disajikan secara elektronik. Materi yang dapat di e-learningkan adalah materi yang tergolong sulit untuk dipahamai dan materi yang tergolong banyak. Kondisi ini memerlukan waktu pembelajaran yang lebih dari waktu yang tersedia di kelas. Disamping itu mahasiswa dalam hal ini memerlukan waktu lebih untuk bertanya terkait dengan kesulitan mereka memahami materi sementara untuk mahasiswa yang memiliki kecepatan belajar di atas rata-rata memerlukan sarana untuk bekembang lebih cepat. Permasalahan ini dapat diatasi dengan menggunakan media e-learning, karena media ini tidak terikat oleh ruang dan waktu, sehingga mahasisiwa dapat bertanya dan menerima pengayaan kapan pun dimanapun. Untuk memahami hal ini dapat digunakan filosofi e-learning menurut Cisco sebagai berikut. Pertama, e-learning merupakan penyampaian informasi, komunikasi, pendidikan dan pelatihan secara on-line. Kedua, e-learning menyediakan seperangkat alat yang dapat memperkaya nilai belajar secara konvensional sehingga dapat menjawab tantangan perkembangan globalisasi. Ketiga, e-learning tidak berarti mengantikan model konvensional di dalam kelas, tetapi memperkuat model belajar tersebut melalui pengayaan conten dan pengembangan teknologi pendidikan Cahyono, Oleh karenanya, perubahan dari konsep pembelajaran tatap muka menuju konsep e-learning juga menuntut mahasiswa untuk mengatasi berbagai kendala yang muncul karena konsep elearning, yang merupakan konsep baru dengan nilai-nilai baru di dalamnya, harus mereka adopsi. Sama halnya dengan berbagai kesulitan yang dihadapi oleh para dosen, untuk jangka panjang, para mahasiswa terbiasa dengan lingkungan belajar di mana dosen adalah seseorang yang dianggap mengetahui segala hal dan akan memberitahu bilamana dan apa yang harus dilakukan mahasiswa. Di dalam e-learning, mahasiswa dapat mengidentifikasi, mengenali, dan membuat keputusan sendiri mengenai kemajuan belajar yang telah direncanakannya. Mahasiswa juga harus belajar bagaimana cara berkomunikasi melalui Internet. Pengalaman menunjukkan bahwa banyak dosen atau tutor yang menerapkan konsep e-learning justru bersikap apriori dengan menyatakan bahwa mahasiswa sulit menerima konsep e-learning karena mereka tidak terbiasa berkomunikasi menggunakan komputer sebagai media komunikasinya Darmayanti et al., 2007. C. PENUTUP Kesimpulan dan Saran E – learning memungkinkan memungkinkan pembelajar untuk menimba ilmu tanpa harus secara fisik menghadiri di kelas. Materi yang akan dipelajari dikelola oleh pusat penyedia materi yaitu kampus / universitas. Di dalam e-learning, mahasiswa dapat mengidentifikasi, mengenali, dan membuat keputusan sendiri mengenai kemajuan belajar yang telah direncanakannya. . Materi yang dapat di e-learningkan adalah materi yang tergolong sulit untuk dipahamai dan materi yang tergolong banyak. Kondisi ini memerlukan waktu pembelajaran yang lebih dari waktu yang tersedia di kelas. Disamping itu mahasiswa dalam hal ini memerlukan waktu lebih untuk bertanya terkait dengan kesulitan mereka memahami materi sementara untuk mahasiswa yang memiliki kecepatan belajar di atas rata-rata memerlukan sarana untuk bekembang lebih cepat. Saran saya agar universitas – universitas di Indonesia dapat menerapkan e – learning ini karena membuat system belajar yang bisa memajukan karya anak muda. DAFTAR PUSTAKA Cahyono, Y. D. SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN SEJARAH. Darmayanti, T., Setiani, M. Y., & Oetojo, B. 2007. E-Learning pada pendidikan jarak jauh konsep yang mengubah metode pembelajaran di perguruan tinggi di Indonesia. Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh, 8, 99–113. Hasibuan, M. S., & Hasibuan, Z. A. 2006. Preliminary Report Overview on E-Learning System. Computers in Education, 2006Snati. Siahaan, S. 2018. Pemanfaatan e learning. 172–181. ... Menurut Siahaan dalam Pebriyanti, 2020, pembelajaran online memiliki beberapa kekurangan. Misal, siswa tidak mengikuti pembelajaran, tidak semua lokasi menyediakan fasilitas internet, hingga cenderung mengabaikan aspek akademik atau sosial. ... Eunike Doxa SimanjuntakRatriana KusumiatiThis research is related to academic stress and learning achievement of class VIII D, E and F students at SMP Negeri 3 Magelang during the Covid-19 Pandemic. Coronavirus Disease or Covid-19 is caused by a coronavirus that attacks the respiratory tract, similar to the common cold. Applying the principles of health and safety for families, students, teachers and the community, learning during the Covid-19 period is a distance learning policy, which is applied in schools and universities around the world. However, these various online school requirements trigger academic stress which has an mpact on student achievement. The researcher uses a quantitative research methodology. The results showed that there was a negative correlation between academic stress in the medium category, while the average learning achievement wasi n the high Fahmi SaragihTugas utama guru adalah membantu siswa dalam hal belajar. Dalam proses belajar mengajar guru harus memberikan kursus untuk memecahkan masalah di kelas, mengevaluasi pembelajaran siswa, baik sebelum pra, menengah dan setelah kelas. Seorang guru harus memiliki kemampuan profesional yang tinggi untuk menjalankan perannya. Telah dilakukan penelitian tentang “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPS Melalui Metode Ceramah di Kelas VI SD S Tiga Hati”. Adapun tujuan penelitian ini ialah meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS dengan menggunakan metode ceramah. Data kuantitatif di peroleh dari observasi. Hasil wawancara dan pekerjaan rumah. Analisis kualitatif data yaitu Reduksi data, penyajian data, verivikasi data dan analisis kuantitatif dengan menggunakan rumus untuk menentukan absorpsi individual dan klasik, Derajat ketuntasan belajar klasik, dan presentase rata-rata. Hasil yang di peroleh yaitu siswa mengalami kemajuan dalam hasil belajar mereka, dibandingkan sebelumnya yang didapatkan hasil masih 26,6% siswa yang tuntas yaitu 8 dari 30 siswa, pada siklus I mengalami Peningkatan 30% dari kegiatan awal menjadi 56,6% yaitu 17 siswa yang tuntas dan pada siklus II peningkatan lagi yaitu 26,7% menjadi 83,3% dimana terdapat 25 siswa yang tuntas dari 30 orang siswa. Halimatus sa'adahAli NurhadiDiscipline character should be created from all aspects of the activities carried out, including the discipline in following lecture activities carried out online by students of the Islamic Education Management Study Program at IAIN Madura. This research includes a qualitative approach with a descriptive type, the results of the study show that first, the strategies used to discipline students in online lectures include clarifying pre-course contracts or course objectives, providing subject matter with the discussion method, giving assignments as material to evaluate the material presented and collecting tasks using deadlines. The two supporting factors are so that discipline in online lectures includes communication tools such as cellphones, laptops, and other applications as a medium for conveying information between students and lecturers, and the three inhibiting factors are not facilitated by internet networks and internet quota packages that are owned and the absence of tools. Other communications and solutions that should be provided are buying internet quotas and using Wi-fi and IAIN Madura providing a learning system with the IAIN Madura e-learning pada pendidikan jarak jauh konsep yang mengubah metode pembelajaran di perguruan tinggi di IndonesiaT DarmayantiM Y SetianiB OetojoDarmayanti, T., Setiani, M. Y., & Oetojo, B. 2007. E-Learning pada pendidikan jarak jauh konsep yang mengubah metode pembelajaran di perguruan tinggi di Indonesia. Jurnal Pendidikan Terbuka Dan Jarak Jauh, 8, Report Overview on E-Learning SystemM S HasibuanZ A HasibuanHasibuan, M. S., & Hasibuan, Z. A. 2006. Preliminary Report Overview on E-Learning System. Computers in Education, 2006Snati.S SiahaanSiahaan, S. 2018. Pemanfaatan e learning. 172-181.

kelebihan dan kekurangan media elektronik